merek bakpia jogja kuliner khas yogyakarta

Bakpia Jogja merupakan kuliner khas Yogyakarta berupa snack / kue yang terbuat dari isian dan kulit bakpia. Kulit bakpia menyelimuti isian yang biasanya terbuat dari adonan kacang hijau tanpa kulit. Dalam pembuatannya, bakpia yang sudah dicetak dalam bentuk bulatan pipih tersebut dimasak dengan cara dipanggang tanpa minyak / margarin. Sehingga kulit bakpia memiliki tekstur yang kering tetapi tetap lembut. Secara umum bakpia memiliki rasa yang manis dan gurih yang berasal dari adonan kacang hijau, gula, dan santan. Saat ini bakpia hadir dengan berbagai rasa, bentuk, dengan berbagai merek bakpia ternama dan bakpia legendaris.

Asal-usul Bakpia

Kuliner khas Jogja yang wajib dibawa pulang saat berwisata ke Kota Gudeg ini memiliki sejarah yang cukup unik. Hal ini karena bakpia diyakini sebagai kuliner hasil akulturasi budaya Tionghoa di Jogja. Pada awal mula bakpia dikenal, kue lezat ini memiliki isian daging babi yang dijajakan oleh seorang pendatang dari Tiongkok di Yogyakarta. Karena mayoritas masyarakat Jogja beragama Islam, maka isian babi diganti dengan kacang hijau supaya dapat diterima oleh peminatnya yang mayoritas masyarakat Jogja. Semakin hari semakin banyak produsen bakpia yang muncul di Jogja, khususnya di daerah Patuk, Gunungkidul hingga menjadi sentra utama produsen bakpia yang saat ini dikenal dengan nama Bakpia Pathok.

Nama Bakpia Pathok diambil dari nama daerah produksinya yang berada di Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Resep awal bakpia ini hanya memiliki isian ulenan kacang hijau dan gula sebagai pemanis. Banyak orang menyebut Bakpia Pathok juga merujuk Bakpia Jogja, karena mudah ditemui di seluruh pusat oleh-oleh di Yogyakarta. Saat ini semakin banyak ditemukan merek Bakpia Pathok, khususnya dengan mencantumkan nomor atau angka sebagai merek pada kemasannya. Nomor atau angka ini biasanya merujuk pada nomor rumah produksi Bakpia Pathok tersebut, seperti Bakpia Pathok 25 dan 55.

Perkembangan Bakpia Pathok

merk bakpia viral seperti bakpia pathok dari patuk gunung kidul
Bakpia Jogja dengan isian kacang hijau merupakan kuliner khas Yogyakarta yang otentik.

Seiring berkembangnya permintaan pasar dan munculnya berbagai inovasi, Bakpia Pathok memiliki berbagai varian rasa. Seperti Bakpia Pathok keju, kumbu hitam, coklat hingga durian untuk menambah variasi rasa bagi penikmatnya. Selain itu, juga muncul berbagai inovasi dari bentuk dan teksturnya, yaitu bakpia kukus dan bakpia kering dengan berbagai merek. Inovasi-inovasi dari produsen bakpia jogja yang sudah eksis maupun produsen baru semakin menambah varian bakpia. Sebut saja Bakpia Kencana, Bakpia Juwara Satoe, dan Bakpia Kukus Tugu Jogja telah menjadi kiblat baru bagi wisatawan untuk memilih bakpia sebagai oleh-oleh mereka. Hal ini menjadi sebuah hal positif bagi wisatawan untuk mendapat varian bakpia yang mereka suka.

Harga Oleh-Oleh Bakpia

Meski menjadi kuliner khas Yogyakarta yang telah mendunia, Bakpia Jogja masih memiliki harga yang terjangkau. Satu kotak bakpia berisi 10 pcs, dijajakan mulai dari Rp 10.000,- s/d 15.000,- tergantung dengan merek dan lokasi penjualan. Ada pula merek-merek bakpia tertentu yang menawarkan harga sedikit lebih mahal, sekitar Rp 20.000,- s/d Rp 55.000,-. Anda dapat membeli bakpia pada pusat oleh-oleh di Jogja maupun di setiap objek wisata di seluruh Yogyakarta. Beberapa produsen juga memiliki outlet offline di pusat perkotaan seperti di Kota Jogja, Bantul, dan Sleman. Selain itu, Bakpia Jogja juga dapat dibeli secara online melalui e-commerce dan website resmi produsen bakpia.

Meski semakin banyak jenis bakpia yang dapat dinikmati oleh konsumen, Bakpia Jogja klasik tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Selain rasa yang otentik, Bakpia Pathok tentu dapat membawa penikmat lamanya untuk bernostalgia. Apalagi jika Anda membeli dan membawanya langsung dari Yogyakarta, tentu menjadi sebuah penghargaan bagi masyarakat Jogja. Mengingat kuliner khas bukan hanya semata-mata benda konsumsi. Tetapi sebagai penghargaan bagi kota dan masyarakat yang menjaga keberadaannya hingga tak lekang oleh zaman.

By Ery Lukman Hadi

SEO Specialist Copywriter & Web Designer