astana giribangun di karangnyar

Karanganyar merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam Solo Raya yang memiliki pesona keindahan alam yang menawan. Dimana kabupaten tersebut berada dibawah kaki Gunung Lawu yang memiliki banyak tempat wisata yang menarik. Meski terkenal dengan wisata alam mulai dari Bukit Sekipan, Air terjun Jumog, Candi Cetho dan Air terjun Grojogan Sewu, ternyata disana terdapat salah satu wisata religi yang bersejarah, yaitu Astana Giribangun. Astana Giribangun merupakan sebuah mausoleum bagi keluarga Presiden Ke-2 Republik Indonesia yaitu Presiden Soeharto.

Lokasi Astana Giribangun

Makam Presiden Ke-2 Republik Indonesia yang dikenal dengan sebutan Pak Harto disemayamkan pada komplek makam yang berada di lereng Gunung Lawu. Letak kompleks makam ini berada di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Akses jalan ke Kompleks Makam Giribangun tidak terlalu sulit untuk dilalui, baik dari Kota Surakarta, maupun melalui jalan utama Sragen – Karanganyar. Calon pengunjung Astana Giribangun cukup menempuh perjalanan sekitar 40-45 menit dari pusat Kota Surakarta, maupun exit tol Palur – Kebak Kramat. Komplek Makam Giribangun berada tepat di bawah Astana Mangadeg yang merupakan kompleks pemakaman keluarga Pura Mangkunegaran.

Bangunan Astana Giribangun

makam presiden soeharto di astana giribangun
Makam Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto di dalam Cungkup Argosari, Astana Giribangun – Karanganyar.
Photo : Doni Farisa – Google Review Astana Giribangun

Ketika mengunjungi kompleks pemakaman Giribangun, pengunjung dapat memasuki komplekss makam melalui pintu utama yang berada di sisi utara bangunan. Bangunan Komplek Astana Giribangun terdiri dari tiga cungkup (bangunan makam) yaitu Argosari, Argokembang, dan Argotuwuh. Setiap cungkup memiliki peruntukan tersendiri dan juga memiliki kapasitas makam yang nantinya akan digunakan oleh pengurus Yayasan Mangadeg Surakarta dan seluruh keluarga Presiden Soeharto. Yayasan Mangadeg merupakan yayasan yang didirikan oleh Ibu Tien Soeharto untuk membangun dan mengelola kompleks makam Giribangun pada tahun 1974.

Cungkup Argosari

Cungkup Argosari merupakan bangunan utama dari komplek Makam Giribangun dengan bangunan khas berarsitektur Jawa berupa bangunan Joglo yang megah. Bangunan ini bercorak Joglo Surakarta dengan atap sirap dan dinding kayu dengan ukiran Jepara yang mewah. Di dalam ruangan ini terdapat lima buah makam yaitu makam Presiden Soeharto, Ibu Tien Soeharto (istri Presiden Soeharto), orangtua Ibu Tien yaitu pasangan Soemarharjomo, dan makam Siti Hartini (kakak tertua Ibu Tien).

Selain makam yang berada pada bagunan utama, terdapat pula tempat pemakaman yang belum digunakan untuk 12 badan di emperan cungkup. Pada area beranda cungkup Argosari terdapat makam yang akan digunakan oleh 48 badan. Area beranda cungkup ini akan menjadi letak pemakaman bagi penasihat, pengurus harian, serta anggota pengurus Yayasan Mangadeg sebagai pengelola pemakaman tersebut.

Cungkup Argokembang

Cungkup Argokembang berada terpisah dari Cungkup Argosari sebagai bangunan utama makam. Area cungkup ini menyediakan tempat penguburan untuk 116 badan yang nantinya akan dimakamkan pada area ini. 116 lubang makam tersebut disediakan bagi para pengurus pleno dan seksi Yayasan Mangadeg Surakarta. Selain itu dapat juga digunakan untuk keluarga Mangkunegaran lainnya. Keluarga Mangkunegaran yang dimaksud adalah mereka yang berjasa terhadap Yayasan Mangadeg yang mengajukan permohonan untuk dimakamkan disana.

Cungkup Argotuwuh

Cungkup Argotuwuh merupakan bagian terluar dari kompleks pemakaman Giribangun yang memiliki area paling luas. Disini nantinya akan menjadi tempat pemakaman bagi 156 badan dari anggota Yayasan Mangadeg dan keluarga Mangkunegaran lainnya.

Biaya masuk untuk pengungjung Giribangun

Bagi beberapa orang yang pernah hidup di jaman orde baru dan mungkin mengidolakan presiden terlama yang menjabat selama 32 tahun pemerintahan di Republik Indonesia, berziarah di Astana Giribangun dapat menjadi salah satu cara untuk bernostalgia. Apalagi kompleks pemakaman ini berada di lereng Gunung Lawu yang memiliki udara yang sejuk serta dekat dengan berbagai tempat wisata di Tawangmangu. Kunjungan ke Kompleks pemakaman Giribangun tentu menjadi pengalaman religi yang tak terlupakan dan penuh kenangan.

Bagi Anda yang ingin mengunjungi Astana Giribangun di Karanganyar Anda tidak perlu membayarkan tiket masuk. Namun, sebagai penggantinya Anda dapat seikhlasnya memasukan sejumlah nominal uang ke dalam kotak amal yang telah disediakan. Kotak amal ini juga berfungsi sebagai imbal jasa kebersihan sehingga kompleks makam terjaga kebersihannya dan pengunjung tetap nyaman untuk berziarah. Pengunjung hanya akan dikenakan biaya parkir sebesar Rp 2.000,- untuk kendaraan roda dua, dan Rp 5.000,- untuk kendaraan roda empat berupa minibus.