benteng willem ii ungaran benda cagar budaya kabupaten semarang

Pendudukan Pemerintah Belanda di Jawa Tengah dan Yogyakarta pada masa era kolonial telah meninggalkan berbagai infrastruktur dan bangunan sesaat setelah terusir dari Indonesia. Baik berupak infrastruktur transportasi berupa rel kereta api, jalan raya, hingga bangunan-bangunan gedung bergaya Eropa terdapat di sepanjang Semarang hingga Yogyakarta. Banyak gedung-gedung pemerintahan dan benteng-benteng militer ditinggalkan oleh Belanda setelah Indonesia merdeka. Salah satunya adalah Benteng Willem II Ungaran yang saat ini masih berdiri kokoh di pusat Kota Ungaran. Bangunan pertahanan Belanda dengan nama Willem Oenarang memiliki kisah sejarah yang cukup panjang. Jika Anda penasaran, baca artikel ini sampai habis ya!.

Apa itu Benteng Willem II Ungaran?

Benteng Willem II Ungaran merupakan sebuah benteng pertahanan militer yang dibangun oleh Jenderal VOC Willem Baron Van Imhoff pada tahun 1776. Awalnya, benteng yang juga dikenal dengan Willem Oenarang ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat pertemuan, khususnya bagi pejabat VOC dengan petinggi-petinggi dari kerajaan di Pulau Jawa. Beberapa sumber menyebutkan, Benteng Willem II Ungaran ini dibangun sebagai peringatan sejarah dari pertemuan Pakubuwono II dengan Jenderal Baron Van Imhoff. Selain itu, pembangunan benteng ini juga bertujuan untuk mengontrol jalur perdagangan Belanda dari Semarang menuju Yogyakarta. Hal ini karena berbagai komoditas perdagangan Belanda dikirim melalui pelabuhan Semarang dan didistribusikan melalui jalur darat ke Yogyakarta. Selain Fort Willem I di Ambarawa, benteng ini menjadi salah satu kunci penting dalam pengawasan distribusi komoditas perdagangan dari Semarang ke Magelang dan Yogyakarta.

Bentuk Fort Willem II Oenarang

fort willem ii oenarang di depan kantor sekretariat kabupaten semarang
Bagian depan Fort Willem II Oenarang dengan pintu kayu besar dan meriam diatasnya.
Photo. Ery Lukman H. / Nikon

Fort Willem II Oenarang memiliki bentuk seperti benteng pada umumnya yang dibuat Belanda, dengan bentuk segi empat dengan dinding benteng yang tebal. Tembok luar bangunan benteng ini cukup tinggi, sehingga mampu menutupi separuh tinggi bangunan di area dalam. Sebelum dipugar, Benteng Willem II Ungaran memiliki parit yang cukup lebar yang mengelilingi bangunan. Tetapi setelah mengalami pemugaran, parit tersebut telah dihilangkan dan digantikan dengan taman sebagai halaman benteng. Di sisi kiri halaman depan terdapat patung Jenderal Willem Baron Van Imhoff, dan patung Pangeran Diponegoro di sisi kanan halaman benteng. Pada dinding benteng yang tinggi terdapat empat meriam yang mengarah ke bagian depan, dua di atas pintu masuk, dan dua lagi di sisi kanan dan kiri bangunan. Setiap sudut benteng terdapat menara kontrol atau menara jaga yang biasa disebut dengan bastion.

Untuk memasuki bagian dalam benteng, Anda akan dihadapkan dengan pintu kayu yang besar dengan bagian atas melingkar. Pada dinding bagian atas pintu terdapat tulisan MDCCLXXVI tepat dibawah sign Fort Willem II yang terukir pada lempengan besi tembaga. Bangunan dalam benteng ini berupa gedung berlantai dua yang dahulu digunakan sebagai barak militer pasukan Belanda. Selain digunakan sebagai barak militer, Benteng Willem II Ungaran juga digunakan sebagai gudang logistik pemerintahan Belanda di Ungaran. Seiring kemerdekaan Republlik Indonesia, bangunan benteng ini diambil alih oleh pemerintah dan digunakan oleh Kepolisian Indonesia. Saat ini, bagian dalam benteng digunakan sebagai Balai Pertemuan Polisi dan Masyarakat, serta digunakan sebagai asrama polisi.

Catatan Sejarah di Benteng ini

Benteng Willem II Ungaran tidak hanya tercatat sebagai gedung pertahanan militer yang dibangun oleh Pemerintah Belanda di Ungaran. Tetapi juga tercatat sebagai saksi bisu bagaimana Pangeran Diponegoro mengalami proses pengasingan setelah penangkapannya di Magelang pada tahun 1830. Sebelum pengasingannya ke Batavia dan berlanjut ke Makassar, Pangeran Diponegoro pernah disinggahkan di Fort Willem II Oenarang. Meski tidak lama, persinggahan Pangeran Diponegoro di benteng ini menjadi sebuah catatan sejarah yang selalu dikenang oleh masyarakat Kota Ungaran dan sekitarnya. Dengan nilai historinya yang tinggi, Fort Willem II Oenarang telah menjadi salah satu benda cagar budaya Kabupaten Semarang.

Lokasi Benteng Willem II Ungaran

benteng willem ii ungaran peninggalan belanda difungsikan sebagai asrama kepolisian
Beberapa kendaraan kepolisian terparkir di area halaman benteng.

Benteng Willem II Ungaran terletak di sisi kiri Jalan Gatot Subroto, Dliwang, Kecamatan Ungaran Barat. Letak benteng ini tepatnya berada di seberang Kantor Sekretariat Kabupaten Semarang. Anda akan dengan mudah menemukan benteng ini ketika melintasi jalan Semarang – Solo. Hal ini karena letaknya tidak jauh dari lampu merah alun-alun Kota Ungaran. Biasanya terdapat beberapa kendaraan kepolisian yang terparkir di area halaman benteng tersebut. Meski tidak semua orang dapat memasuki area tersebut, Anda masih dapat berswafoto di halaman Fort Willem II Oenarang. Jika beruntung, Anda akan bertemu dengan penjaga asrama yang mengijinkan Anda untuk masuk ke area benteng.

By Ery Lukman Hadi

SEO Specialist Copywriter & Web Designer