Masjid Jogokariyan Yogyakarta

masjid jogokariyan di kota yogyakarta

Di tengah pusat Kota Yogyakarta yang banyak berdiri bangunan megah seperti hotel, mall, kampus, dan berbagai tempat hiburan masyarakat ternyata terdapat sebuah bangunan masjid yang sangat ternama. Masjid yang selalu ramai oleh jama’ah yang melakukan shalat lima waktu ini sering menjadi perbincangan banyak orang di Indonesia. Nama masjid yang terletak di kampung pinggiran selatan Yogyakarta ini bernama Masjid Jogokariyan. Masjid Jogokariyan merupakan sebuah masjid yang selalu masuk dalam berbagai liputan berita maupun sosial media. Hal ini karena masjid yang berada di Mantrijero, Kota Yogyakarta memiliki kegiatan sosial dan cara dakwah yang unik. Khususnya bagi Kota Yogyakarta yang memiliki masyarakat yang heterogen, dengan berbagai latar belakang agama yang berbeda-beda.

Apa itu Masjid Jogokariyan?

Masjid Jogokariyan merupakan masjid yang terletak di Jalan Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Yogyakakarta. Tempat ibadah umat Islam di Jogokariyan ini memiliki sejarah yang panjang hingga saat ini menjadi tempat ibadah yang bermanfaat bagi kehidupan bergama dan sosial. Berawal dari langgar kecil berukuran 3 x 4 m2 dan kemauan masyarakat sekitar untuk membangun tempat ibadah yang layak, terwujudlah masjid yang lebih besar dari langgar sebelumnya. Pada tahun 1966 dibangunlah Masjid Jogokariyan pada tahun 1966, dengan tujuan menghidupkan kembali nuansa Islami dan semangat beribadah di Kampung Jogokariyan. Dalam perkembangannya, pada bulan Agustus 1967 masjid ini diresmikan oleh Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Yogyakarta sebagai Masjid Jogokariyan. Penamaan nama Masjid Jogokariyan telah dipilih oleh para pendiri dan perintis dakwah melalui berbagai pertimbangan dan penelitian, sehingga tetap menggunakan nama daerah/kampung Jogokariyan pada penamaannya.

Seiring bertambahnya waktu, Masjid Jogokariyan semakin menarik minat masyarakat untuk beribadah, sehingga jama’ah semakin bertambah dan bangunan masjid tidak mencukupi luapan jama’ah. Sehingga para pengurus masjid mencari cara untuk menambah area masjid dan bangunan masjid, supaya jama’ah nyaman untuk beribadah. Pengurus masjid yang memiliki bentuk manajemen masjid ini terus bekerja keras untuk mengelola masjid dengan baik, hingga menjadi rumah ternyaman bagi jama’ah disana. Saat ini masjid telah berkembang pesat dengan bangunan yang luas, hingga Islamic Center yang dikelola manajemen masjid.

Daya Tarik Masjid Jogokariyan

Menyediakan Makan Gratis untuk Berbuka Puasa

Masjid Jogokariyan saat ini sangat dikenal banyak orang mulai dari masyarakat Jogja hingga seluruh Indonesia. Salah satunya karena pengurus masjid menyediakan menu makan untuk berbuka puasa gratis setiap hari selama Ramadhan. Total menu buka puasa yang disediakan bagi masyarakat dan jama’ah masjid jumlahnya sangat besar, hingga mencapai 4000 porsi per hari. Yang membuat takjub adalah semua anggaran makanan gratis dari masjid merupakan swadaya dari masyarakat dan donatur yang dikelola dengan baik oleh manajemen masjid.

Kampoeng Ramadhan

Perlu diketahui Masjid Jogkariyan merupakan pelopor adanya Kampoeng Ramadhan yang saat ini banyak bermunculan. Pada Event Kampoeng Ramadhan terdapat Pasar Ramadhan yang meyediakan berbagai jenis makanan dan minuman untuk berpuka puasa. Di Jogokariyan sendiri Pasar Ramadhan dibuka untuk umum pada sepanjang jalan Jogokariyan hingga hingga Jalan Parangtritis. Pasar Ramadhan Jogokariyan telah menjadi salah satu event Ramadhan terbesar di Jogja, dengan kurang lebih 300an pedagang dan ribuan pengunjung. Pada event ini juga dihadiri beberapa tokoh-tokoh terkenal, seperti artis, musisi, hingga pendakwah nasional.

Masjid dengan Tingkat Sosial Tinggi

Sejak awal mula berdiri Masjid Jogokariyan telah memiliki visi untuk menyejahterakan masyarakat lahir batin melalui kegiatan masjid. Salah satu wujud kegiatan sosial untuk menyejahterakan masyarakat adalah dengan memberikan bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu. Bantuan ini berupa penyaluran bahan pangan, kesulitan ekonomi dalam pendidikan anak, hingga biaya berobat ke rumah sakit. Kegiatan sosial ini bentuk dari program Gerakan Sisa Infaq Nol Rupiah, yang berarti infaq yang diberikan kepada masjid akan digunakan untuk kemaslahatan umat. Uniknya lagi, infaq yang akan diberikan ke masjid jumlahnya dihitung sendiri oleh masing-masing jama’ah secara ideal. Setiap pekan, Ta’mir masjid akan menginformasikan kepada jama’ah terkait infaq yang masuk secara transparan, terkait alur keluar masuk infaq yang diterima dan digunakan.

Islamic Center

Dengan adanya kepengurusan masjid yang baik, membuat Masjid Jogokariyan semakin berkembang, salah satu buktinya adalah dengan adanya Islamic Center. Islamic Center Jogokariyan merupakan gedung berlantai 3 dengan berbagai fungsi. Lantai 3 masjid berfungsi sebagai hotel / penginapan dengan fasilitas bintang 3. Sedangkan lantai 2 digunakan sebagai meeting room pengurus / badan usaha masjid.

Mungkin tidak banyak masjid atau tempat ibadah yang dapat berkembang dan menghidupi diri sendiri seperti Masjid Jogokariyan Yogyakarta ini. Sebagaimana fungsi tempat ibadah bukan hanya untuk beribadah, namun juga sebagai sumber kesejahteraan umat manusia. Masjid yang berada dekat dengan Panggung Krapyak ini sekali lagi memberikan bukti. Jika rumah ibadah digunakan sebagaimana fungsinya, maka kesejahteraan umat secara lahir batin di dunia ini bukan hal yang sulit dicapai.