tugu muda semarang

Meskipun bernama Tugu Muda namun monumen utama yang terletak di jantung Kota Semarang ini telah berumur 70 tahun. Monumen yang terletak pada poros putaran Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Dr. Sutomo, dan Jalan Mgr. Sugiopranoto ini didirikan untuk mengenang gugurnya para pemuda pada peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada 14 – 18 Oktober 1945 telah merenggut banyak jiwa dari pemuda Semarang ketika bersatu memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Atas jasa, semangat juang, dan pengorbanan semua pahlawan untuk mempertahankan kemerdekaan itulah yang membuat Indonesia, khususnya Semarang memperoleh kemerdekaan atas tanah air.

Sejarah Berdirinya Tugu Muda

Awal mulanya tugu peringatan atas jasa pahlawan yang gugur pada Pertempuran Lima Hari di Semarang ini didirikan pada alun-alun Semarang. Namun, karena meletusnya perang dengan Belanda, proyek pembangunan tugu ini sempat dihentikan. Karena pendudukan Belanda pada tahun 1949, tugu yang sedang pada tahap pembangunan ini dibongkar oleh tentara Belanda. Namun, Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI) berhasil melanjutkan kembali bangunan monumen yang berbentuk lilin ini. Setelah dua tahun berselang, monumen ini dipindahkan dan dilanjutkan pembangunannya oleh Wali Kota Semarang saat itu, Soebeno Sosro Wedoyo.

Oleh panitia pembangunan Tugu Muda, mereka menyepakati lokasi baru pembangunan monumen tersebut di depan Lawang Sewu. Hal ini dilatarbelakangi karena lokasi tersebut merupakan tempat terjadinya Pertempuran Lima hari di Semarang. Pada tahun 1953 Tugu Muda Semarang panitia pembangunan dapat menyelesaikan pembangunan monumen tersebut. Monumen ini diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno pada 20 Mei 1953, yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

Struktur Monumen

Tugu Muda Semarang memiliki bentuk menyerupai lilin menyala yang merepresentasikan semangat juang para pahlawan di Semarang. Tugu ini berdiri kokoh dengan pilar lima kaki sebagai perlambangan Pancasila (lima sila). Pada setiap pilar terdapat relief yang memiliki makna berbeda-beda. Relief tersebut berupa Relief Hongerodeem, Relief Pertempuran, Relief Penyerangan, Relief Korban, dan Relief Kemenangan. Tugu Muda dikelilingi oleh taman air mancur yang dapat merefleksikan beberapa warna cahaya lampu ketika malam hari.

Keindahan Monumen

Monumen ini memiliki keindahan yang luar biasa khususnya ketika melewatinya saat menuju ke arah Solo ke Pantura, maupun sebaliknya. Lokasi Tugu Muda sangat mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti angkot, ojek online, maupun bus kota BRT. Tugu muda dikelilingi oleh tempat wisata iconic di Semarang seperti Lawang Sewu, Museum Mandala Bhakti, Gereja Katedral Semarang, dan juga kawasan oleh-oleh Pandanaran. Karena monumen ini sangat iconic Semarangan, membuat banyak pengunjung Lawang Sewu, Gereja Katedral Semarang, dan Museum Mandala Bhakti menyempatkan berswafoto disana.

Bagi Anda yang ingin ikut memperingati peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang dapat datang ke Tugu Muda setiap tanggal 14 atau 15 Oktober. Karena Pemerintah Kota Semarang mengadakan acara Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang setiap bulan Oktober untuk memperingati jasa pahlawan dan pemuda yang gugur. Jika Anda pergi ke Semarang untuk berwisata ke Lawang Sewu sempatkanlah berkunjung ke Tugu Muda untuk melihat betapa hebatnya pahlawan kita mempertahankan kemerdekaan.

By Ery Lukman Hadi

SEO Specialist Copywriter & Web Designer